Social Items

fawazgates.com

Nikmat yang terbaikan

Melalui hadis Nabi Muhammad saw. mengi- ngatkan betapa seringnya kita melupakan dua anuge- rah besar yang Allah berikan kepada kita, yakni nik- mat sehat dan nikmat waktu luang.

Sehat terasa begitu nikmat, justru ketika kita te ngah terbaring sakit. Waktu luang terasa begitu ber- harga, justru ketika kita dalam kondisi sempit. Inilah kenyataan yang sering kita alami.
Ketika tubuh kita sehat, raga kita bugar, seluruh aktivitas berjalan lancar, kita terlena dan terbuai se- hingga abai menjaga kesehatan. Ketika waktu luang terbentang, kesempatan silih berganti datang, kita ber santai ria dan bermalas-malasan hingga lupa diri dan lupa daratan.

Tibalah waktunya, tubuh kita meminta rehat, raga kita butuh istirahat, sementara aktivitas semakin padat.

Kita pun tercekat. Namun apa daya, semua suda lambat. Kita pun tersadar, selama ni kita lupa lalai menjaga kesehatan.

Tibalah saatnya, waktu terasa sempit, sementara beragam persoalan datang mengimpit. Kita pun terba ngun dari tidur panjang. Selama ini, waktu luang yang terbentang, kesempatan yang selalu datang, kita biar kan begitu saja hilang. Kita pun tersadar, selama ini kita abai, terlena dan terbuai. Hanya sesal yang kita dapat, karena waktu tak akan pernah bisa kembali.

Sobat, hidup ini singkat. Sehat dan sempat adalah nikmat yang harus kita jaga agar dapat memberi manfaat. Jangan biarkan kesehtan berlalu tanpa mak berganti sakit yang datang mendera. Jangan biar- kan kesempatan hilang tanpa arti, berganti kesempitan yang datang silih berganti.

Mumpung raga masih sehat, ibadahlah yang taat, jauhi maksiat, cari ilmu sampai dapat, susunlah mimpi mimpi yang hebat, wujudkan dengan penuh semangat, sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.

Mumpung masih ada kesempatan, dekatkan diri kepada Tuhan, hindari kejahatan, penuhi diri dengan kebaikan, perluas pergaulan, berkarya untuk kema nusiaan, sebagai beka meraih kebahagiaan di hari ini dan hari kemudian.

Sobat, Tuhan tidak akan pernah mengubah yang sehat menjadi sakit, yang lang menjadi sempit. Kita sendirilah yang mengubah semua itu. Kesehatan yang kita jaga, akan tetap berada di tempatnya. Waktu luang dapat kita manfaatkan, akan menjadi peluang yang sangat menjanjikan.

Sungguh sangat disayangkan, jika kesehatan yang Tuhan berikan justru kita abaikan. Hingga akhirnya, sakit itu pun datang. Sungguh sangat rugi jika waktu luang yang Tuhan hadirkan justru kita lalaikan. Hingga akhirnya, sempi itu pun menghadang.

Betapa banyak orang yang berkelimpahan harta, tetapi tidak dapat menikmati indahnya dunia, tidalk dapat merasakan nikmatnya makanan dan minuman yang menggugah selera, disebabkan kesehatannya yang tak mengizinkannya.

Tidak sedikit pula orang yang ketika menginjak masa tua, alih-alih menikmati sisa hidupnya dengan penuh ketenangan, tetapi justru masih disibukkan dengan masalah keuangan (ekonomi) keluarga, karena ketika muda ia bermalas-malasan tidak mau bekerja.

Ada yang lebih parah lagi Mereka adalah orang orang yang baru tersadar bahwa hidup ini singkat, justru ketika ajal sudah mendekat, sementara bekal hidup di akhirat belum sempat didapat.

Sobat, mari kita mengingat kembali pesan Nabi Muhammad saw. di atas, agar kesehatan yang kita miliki tidak hilang dari diri. Mari kita camkan peri ngatan Rasulullah saw. di awal tulisan ini, agar waktu luang yang kita punyai tidak berlalu tanpa arti.

Kesehatan dan kesempatan adalah nikmat tak terhingga. Jangan abaikan. Jangan lupakan... Jangan lalaikan.

Waktu yang telah berlalu

Hasan al-Bashri dalam sebuah kesempatan pernah berkata, "Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau adalah (kumpulan) hari-hari, apabila berlalu satu hari maka berlalu pula bagian darimu.'"
Tepat sekali pernyataan Hasan al-Bashri tersebut. Kita ini bagian dari hari. Hidup kita ini selalu diliputi oleh waktu, dan tak pernah lepas darinya. Dalam menjalani kehidupan ini, sejak kita bangun tidur hingga tidur lagi, selalu disertai oleh detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Tidak pernah kita dapat melepaskan diri dari waktu.

Meski kita diam seharian, waktu tetap bergerak dan berjalan. Waktu tidak pernah kompromi. Apakah kita tengah diliputi rasa suka cita ataukah duka cita, waktu terus berlalu. Apakah kita memenuhi hari-hari dengan dosa dan maksiat ataukah dengan amal shalih, waktu tetap berjalan. Ketika sang waktu telah beranjak dari kehidupan kita, maka sampai kapan pun ia talk akan pernah kembali lagi. Lan tarjia al ayyam al-lati madhat, sungguh tidak akan pernah kembali lagi hari hari yang telah berlalu. Demikian sebuah syair dalam bahasa Arab menyebutkan.

Persoalannya adalah apakah waktu-waktu yang telah berlalu kita isi dengan aktivitas positif, amal sa leh, serta goresan tinta emas, ataukah justru kita pe- nuhi dengan lembaran-lembaran kelam serta catatan hitam dosa-dosa kita?

Kita tentu sering mendengar ungkapan: "Penyesalan selalu datang terlambat." Jika kita mengisi masa lalu kita dengan hal-hal yang sia-sia, apalagi berdampak buruk bagi diri kita, lebih-lebih terhadap orang lain tentu kita akan menyesal. Dan tentu, penyesalan itu baru datang setelah kita menyadari kesalahan kita tersebut

Sebaliknya. jika masa lalu kita, hari-hari yang te lah kita lewati kita dengan hal-hal positif, dengan catatan prestasi, dan juga serangkaian kesuksesan, tentu kita akan mengenangnya dengan penuh suka cita.

Untuk menghindari penyesalan yang selalu datang terlambat, maka alangkah bijaknya jika kita selalu
berpikir dulu sebelum bertindak, karena sesal kemu- dian tiada guna. Adapun jika kita sudah terlanjur melakukan tindakan di masa lalu membuat kita menyesal saat ini, maka tidak ada cara lain yang dapat lakukan selain bertobat, yaitu memohon ampun kepada Allah Swt., mengakui dosa-dosa kita di masa lalu, disertai niat untuk memperbaiki diri, dengan terlebih dahulu membuat komitmen dengan diri sendiri untuk tidak mengulanginya di kemudian hari.

fawazgates.com

Waktu yang telah berlalu

fawazgates.com

Nikmat yang terbaikan

Melalui hadis Nabi Muhammad saw. mengi- ngatkan betapa seringnya kita melupakan dua anuge- rah besar yang Allah berikan kepada kita, yakni nik- mat sehat dan nikmat waktu luang.

Sehat terasa begitu nikmat, justru ketika kita te ngah terbaring sakit. Waktu luang terasa begitu ber- harga, justru ketika kita dalam kondisi sempit. Inilah kenyataan yang sering kita alami.
Ketika tubuh kita sehat, raga kita bugar, seluruh aktivitas berjalan lancar, kita terlena dan terbuai se- hingga abai menjaga kesehatan. Ketika waktu luang terbentang, kesempatan silih berganti datang, kita ber santai ria dan bermalas-malasan hingga lupa diri dan lupa daratan.

Tibalah waktunya, tubuh kita meminta rehat, raga kita butuh istirahat, sementara aktivitas semakin padat.

Kita pun tercekat. Namun apa daya, semua suda lambat. Kita pun tersadar, selama ni kita lupa lalai menjaga kesehatan.

Tibalah saatnya, waktu terasa sempit, sementara beragam persoalan datang mengimpit. Kita pun terba ngun dari tidur panjang. Selama ini, waktu luang yang terbentang, kesempatan yang selalu datang, kita biar kan begitu saja hilang. Kita pun tersadar, selama ini kita abai, terlena dan terbuai. Hanya sesal yang kita dapat, karena waktu tak akan pernah bisa kembali.

Sobat, hidup ini singkat. Sehat dan sempat adalah nikmat yang harus kita jaga agar dapat memberi manfaat. Jangan biarkan kesehtan berlalu tanpa mak berganti sakit yang datang mendera. Jangan biar- kan kesempatan hilang tanpa arti, berganti kesempitan yang datang silih berganti.

Mumpung raga masih sehat, ibadahlah yang taat, jauhi maksiat, cari ilmu sampai dapat, susunlah mimpi mimpi yang hebat, wujudkan dengan penuh semangat, sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.

Mumpung masih ada kesempatan, dekatkan diri kepada Tuhan, hindari kejahatan, penuhi diri dengan kebaikan, perluas pergaulan, berkarya untuk kema nusiaan, sebagai beka meraih kebahagiaan di hari ini dan hari kemudian.

Sobat, Tuhan tidak akan pernah mengubah yang sehat menjadi sakit, yang lang menjadi sempit. Kita sendirilah yang mengubah semua itu. Kesehatan yang kita jaga, akan tetap berada di tempatnya. Waktu luang dapat kita manfaatkan, akan menjadi peluang yang sangat menjanjikan.

Sungguh sangat disayangkan, jika kesehatan yang Tuhan berikan justru kita abaikan. Hingga akhirnya, sakit itu pun datang. Sungguh sangat rugi jika waktu luang yang Tuhan hadirkan justru kita lalaikan. Hingga akhirnya, sempi itu pun menghadang.

Betapa banyak orang yang berkelimpahan harta, tetapi tidak dapat menikmati indahnya dunia, tidalk dapat merasakan nikmatnya makanan dan minuman yang menggugah selera, disebabkan kesehatannya yang tak mengizinkannya.

Tidak sedikit pula orang yang ketika menginjak masa tua, alih-alih menikmati sisa hidupnya dengan penuh ketenangan, tetapi justru masih disibukkan dengan masalah keuangan (ekonomi) keluarga, karena ketika muda ia bermalas-malasan tidak mau bekerja.

Ada yang lebih parah lagi Mereka adalah orang orang yang baru tersadar bahwa hidup ini singkat, justru ketika ajal sudah mendekat, sementara bekal hidup di akhirat belum sempat didapat.

Sobat, mari kita mengingat kembali pesan Nabi Muhammad saw. di atas, agar kesehatan yang kita miliki tidak hilang dari diri. Mari kita camkan peri ngatan Rasulullah saw. di awal tulisan ini, agar waktu luang yang kita punyai tidak berlalu tanpa arti.

Kesehatan dan kesempatan adalah nikmat tak terhingga. Jangan abaikan. Jangan lupakan... Jangan lalaikan.

Waktu yang telah berlalu

Hasan al-Bashri dalam sebuah kesempatan pernah berkata, "Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau adalah (kumpulan) hari-hari, apabila berlalu satu hari maka berlalu pula bagian darimu.'"
Tepat sekali pernyataan Hasan al-Bashri tersebut. Kita ini bagian dari hari. Hidup kita ini selalu diliputi oleh waktu, dan tak pernah lepas darinya. Dalam menjalani kehidupan ini, sejak kita bangun tidur hingga tidur lagi, selalu disertai oleh detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Tidak pernah kita dapat melepaskan diri dari waktu.

Meski kita diam seharian, waktu tetap bergerak dan berjalan. Waktu tidak pernah kompromi. Apakah kita tengah diliputi rasa suka cita ataukah duka cita, waktu terus berlalu. Apakah kita memenuhi hari-hari dengan dosa dan maksiat ataukah dengan amal shalih, waktu tetap berjalan. Ketika sang waktu telah beranjak dari kehidupan kita, maka sampai kapan pun ia talk akan pernah kembali lagi. Lan tarjia al ayyam al-lati madhat, sungguh tidak akan pernah kembali lagi hari hari yang telah berlalu. Demikian sebuah syair dalam bahasa Arab menyebutkan.

Persoalannya adalah apakah waktu-waktu yang telah berlalu kita isi dengan aktivitas positif, amal sa leh, serta goresan tinta emas, ataukah justru kita pe- nuhi dengan lembaran-lembaran kelam serta catatan hitam dosa-dosa kita?

Kita tentu sering mendengar ungkapan: "Penyesalan selalu datang terlambat." Jika kita mengisi masa lalu kita dengan hal-hal yang sia-sia, apalagi berdampak buruk bagi diri kita, lebih-lebih terhadap orang lain tentu kita akan menyesal. Dan tentu, penyesalan itu baru datang setelah kita menyadari kesalahan kita tersebut

Sebaliknya. jika masa lalu kita, hari-hari yang te lah kita lewati kita dengan hal-hal positif, dengan catatan prestasi, dan juga serangkaian kesuksesan, tentu kita akan mengenangnya dengan penuh suka cita.

Untuk menghindari penyesalan yang selalu datang terlambat, maka alangkah bijaknya jika kita selalu
berpikir dulu sebelum bertindak, karena sesal kemu- dian tiada guna. Adapun jika kita sudah terlanjur melakukan tindakan di masa lalu membuat kita menyesal saat ini, maka tidak ada cara lain yang dapat lakukan selain bertobat, yaitu memohon ampun kepada Allah Swt., mengakui dosa-dosa kita di masa lalu, disertai niat untuk memperbaiki diri, dengan terlebih dahulu membuat komitmen dengan diri sendiri untuk tidak mengulanginya di kemudian hari.

fawazgates.com

No comments