Social Items

fawazgates.com

Menikmati setiap proses

Setelah sebelumnya kita memahami bahwa tidak ada yang instan di dunia ini, maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menikmati setiap pro- ses yang tengah kita jalani

Ya, hanya dengan menikmati setiap proses itulah, maka hidup akan terasa nikmat dan indah. Karena, kita sadar sepenuhnya bahwa tugas kita adalah ber usaha sepenuh daya, berikhtiar secara maksimal. Ada- pun hasil dari usaha dan ikhtiar kita itu diserahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Memberi keputusan, yaitu Allah Swt. Karena Dialah Yang Maha Menge- tahui yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Jadi, apa pun hasil akhir dari usaha kita itu, adalah yang terba- ik menurut-Nya. Meski mungkin tidak sesuai degan harapan kita. Yakinlah, ada hal lain yang sudałh disiapkan oleh-Nya untuk kita.

Banyak aktivitas hidup sehari-hari yang kita laku kan tanpa menikmatinya. Sejak kita bangun tidur di pagi hari hingga kita kembali tidur di malam hari, banyak hal yang kita lewati begitu saja tanpa pernah kita berusaha untuk menikmatinya.

Padahal, jika setiap momen dalam hidup ini kita nikmati sepenuh hati, segenap rasa, maka hidup ini akan terasa begitu nikmat dan indah. Saat kita makan, misalnya. Sesekali cobalah menikmati setiap kunyahan kita. Kita rasakan bahwa betapa nikmatnya rezeki yang diberikan Allah kepada kita berupa makanan yang kita santap dengan lahap itu. Saat kita minum, coba- lah kita menikmati setiap tetes air yang mengalir membasahi kerongkongan, sehingga menghilangkan rasa dahaga kita

Ketika kita berada di tempat kerja; di kantor, di sekolah, di kampus, di pasar, di sawah, di tanah la dang, dan di mana saja tempat kerja kita berada, nikmatilah momen itu. Syukuri bahwa saat ini kita sudah mendapat pekerjaan. Di luar sana banyak orang yang berharap mendapat pekerjaan, tetapi hingga saat i masih menganggur. Dengan menikmati pekerjaan g kita miliki, maka kita akan bekerja sepenuh hati.

Saat kita tengah menjalani sebuah usaha, nik matilah setiap proses yang kita alami dan rasakan dalam menjalani usaha tersebut. Kerasnya persaingan di dunia usaha yang kita jalani, susahnya menjaga kepercayaan, sulitnya meyakinkan orang lain tentang produk atau jasa yang kita tawarkan, dan beragam lika liku serta pernak-pernik dunia usaha menjadi se buah pelajaran serta pengalaman berharga yang patut kita nikmati.

Ketika kita menjalani kehidupan berumah tangga dengan pasangan, nikmatilah setiap prosesnya. Mem bangun rumah tangga dari nol, menghadapi beragam ujian dan cobaan hidup, menjalani suka-duka, susah- senang, derita-bahagia bersama, diselingi riak-riak ke- cil pertengkaran karena salah paham dan komunikasi yang kurang baik, misalnya, kesemua itu adalah per- nak-pernik dan romantika hidup berumah tangga yang menghadirkan banyak pelajaran, yang harus kita nikmati

Singkatnya, apa pun yang kita alami dan rasakan dalam hidup ini, syukurilah, nikmatilah setiap proses- nya. Hanya dengan cara seperti inilah kita bisa ben benar meras yang kita jalani ar akan betapa nikmat dan indahnya hidup.

Yang benci kita, yang memperhatikan kita

"Ridla al-naas ghayatun la tudrak". Demikan sebuah ungkapan bijak menyatakan. Mengharap semua orang ridha dan senang kepada kita itu suatu hal yang mus tahil, sesuatu yang tak mungkin terwujud. Ya, akan selalu ada like and dislike, pro dan kontra, puji dan caci, puja dan cerca.

Jangankan kita, seorang manusia yang dhaif, me- miliki berjuta kelemahan, hatta Rasulullah saw. saja, sosok agung nan mulia, yang dipilih Allah untuk menjadi salah satu utusan dan juga kekasih-Nya, de- ngan beragam keistimewaan dhahiran wa bathinan yang dimilikinya, hingga saat ini, setelah wafat ber- abad lamanya, masih banyak juga yang membencinya.

Inilah hidup. Ada cinta ada benci, ada puja caci. Tak perlu bangga apalagi jumawa ketika kita di. sanjung dan dipuja. Pun tak usah risau apalagi galau jika kita dihina dan dicaci. Yang terpenting adalah kita tetap berada di jalan yang benar, melakukan se suatu yang baik dan benar, berharap hanya kepada Yang Maha Rahman. Abaikan komentar-komentar si nis dan negatif tentang kita. Tak perlu buang-buang energi menanggapi komentar miring orang-orang yang tidak senangan kepada kita

Harusnya kita berterima kasih kepada para pem benci (haters), karena mereka bisa kita jadikan mitra untuk melihat kekurangan kita, kemudian kita benahi dan perbaiki. Kita juga harus berterima kasih kepada mereka, karena di saat orang lain sibuk dengan urus annya masing-masing, mereka, para pembenci kita justru sibuk memikirkan kita. Mereka tak ubahnya bak malaikat pencatatan keburukan kita. Mereka memperhatikan setiap ucapan, tindakan serta perilaku kita

Sungguh, kita beruntung jika memiliki pembenci karena ada orang yang begitu perhatiannya kepada kita. Para pembenci itu rela meluangkan waktu dan pikirannya untuk memikirkan kita. Padahal, kita talk pernah memikirkan mereka. Mereka begitu baiknya mencurahkan energi hidupnya untuk memperhatikan kehidupan kita. Sehingga seringkali mereka lupa memperhatikan diri mereka sendiri. Sungguh luar bia- sa mereka itu.

So, sepatutnya kita sadari bahwa yang membenci kita adalah yang memperhatikan kita. Kita doakan semoga mereka selalu diberi rahmat dan kasih sayang oleh Allah Swt. Dan kita doakan semoga mereka juga tergugah hatinya untuk memperhatikan diri mereka yang sudah lama mereka lupakan.

fawazgates.com

Menikmati setiap proses

fawazgates.com

Menikmati setiap proses

Setelah sebelumnya kita memahami bahwa tidak ada yang instan di dunia ini, maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menikmati setiap pro- ses yang tengah kita jalani

Ya, hanya dengan menikmati setiap proses itulah, maka hidup akan terasa nikmat dan indah. Karena, kita sadar sepenuhnya bahwa tugas kita adalah ber usaha sepenuh daya, berikhtiar secara maksimal. Ada- pun hasil dari usaha dan ikhtiar kita itu diserahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Memberi keputusan, yaitu Allah Swt. Karena Dialah Yang Maha Menge- tahui yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Jadi, apa pun hasil akhir dari usaha kita itu, adalah yang terba- ik menurut-Nya. Meski mungkin tidak sesuai degan harapan kita. Yakinlah, ada hal lain yang sudałh disiapkan oleh-Nya untuk kita.

Banyak aktivitas hidup sehari-hari yang kita laku kan tanpa menikmatinya. Sejak kita bangun tidur di pagi hari hingga kita kembali tidur di malam hari, banyak hal yang kita lewati begitu saja tanpa pernah kita berusaha untuk menikmatinya.

Padahal, jika setiap momen dalam hidup ini kita nikmati sepenuh hati, segenap rasa, maka hidup ini akan terasa begitu nikmat dan indah. Saat kita makan, misalnya. Sesekali cobalah menikmati setiap kunyahan kita. Kita rasakan bahwa betapa nikmatnya rezeki yang diberikan Allah kepada kita berupa makanan yang kita santap dengan lahap itu. Saat kita minum, coba- lah kita menikmati setiap tetes air yang mengalir membasahi kerongkongan, sehingga menghilangkan rasa dahaga kita

Ketika kita berada di tempat kerja; di kantor, di sekolah, di kampus, di pasar, di sawah, di tanah la dang, dan di mana saja tempat kerja kita berada, nikmatilah momen itu. Syukuri bahwa saat ini kita sudah mendapat pekerjaan. Di luar sana banyak orang yang berharap mendapat pekerjaan, tetapi hingga saat i masih menganggur. Dengan menikmati pekerjaan g kita miliki, maka kita akan bekerja sepenuh hati.

Saat kita tengah menjalani sebuah usaha, nik matilah setiap proses yang kita alami dan rasakan dalam menjalani usaha tersebut. Kerasnya persaingan di dunia usaha yang kita jalani, susahnya menjaga kepercayaan, sulitnya meyakinkan orang lain tentang produk atau jasa yang kita tawarkan, dan beragam lika liku serta pernak-pernik dunia usaha menjadi se buah pelajaran serta pengalaman berharga yang patut kita nikmati.

Ketika kita menjalani kehidupan berumah tangga dengan pasangan, nikmatilah setiap prosesnya. Mem bangun rumah tangga dari nol, menghadapi beragam ujian dan cobaan hidup, menjalani suka-duka, susah- senang, derita-bahagia bersama, diselingi riak-riak ke- cil pertengkaran karena salah paham dan komunikasi yang kurang baik, misalnya, kesemua itu adalah per- nak-pernik dan romantika hidup berumah tangga yang menghadirkan banyak pelajaran, yang harus kita nikmati

Singkatnya, apa pun yang kita alami dan rasakan dalam hidup ini, syukurilah, nikmatilah setiap proses- nya. Hanya dengan cara seperti inilah kita bisa ben benar meras yang kita jalani ar akan betapa nikmat dan indahnya hidup.

Yang benci kita, yang memperhatikan kita

"Ridla al-naas ghayatun la tudrak". Demikan sebuah ungkapan bijak menyatakan. Mengharap semua orang ridha dan senang kepada kita itu suatu hal yang mus tahil, sesuatu yang tak mungkin terwujud. Ya, akan selalu ada like and dislike, pro dan kontra, puji dan caci, puja dan cerca.

Jangankan kita, seorang manusia yang dhaif, me- miliki berjuta kelemahan, hatta Rasulullah saw. saja, sosok agung nan mulia, yang dipilih Allah untuk menjadi salah satu utusan dan juga kekasih-Nya, de- ngan beragam keistimewaan dhahiran wa bathinan yang dimilikinya, hingga saat ini, setelah wafat ber- abad lamanya, masih banyak juga yang membencinya.

Inilah hidup. Ada cinta ada benci, ada puja caci. Tak perlu bangga apalagi jumawa ketika kita di. sanjung dan dipuja. Pun tak usah risau apalagi galau jika kita dihina dan dicaci. Yang terpenting adalah kita tetap berada di jalan yang benar, melakukan se suatu yang baik dan benar, berharap hanya kepada Yang Maha Rahman. Abaikan komentar-komentar si nis dan negatif tentang kita. Tak perlu buang-buang energi menanggapi komentar miring orang-orang yang tidak senangan kepada kita

Harusnya kita berterima kasih kepada para pem benci (haters), karena mereka bisa kita jadikan mitra untuk melihat kekurangan kita, kemudian kita benahi dan perbaiki. Kita juga harus berterima kasih kepada mereka, karena di saat orang lain sibuk dengan urus annya masing-masing, mereka, para pembenci kita justru sibuk memikirkan kita. Mereka tak ubahnya bak malaikat pencatatan keburukan kita. Mereka memperhatikan setiap ucapan, tindakan serta perilaku kita

Sungguh, kita beruntung jika memiliki pembenci karena ada orang yang begitu perhatiannya kepada kita. Para pembenci itu rela meluangkan waktu dan pikirannya untuk memikirkan kita. Padahal, kita talk pernah memikirkan mereka. Mereka begitu baiknya mencurahkan energi hidupnya untuk memperhatikan kehidupan kita. Sehingga seringkali mereka lupa memperhatikan diri mereka sendiri. Sungguh luar bia- sa mereka itu.

So, sepatutnya kita sadari bahwa yang membenci kita adalah yang memperhatikan kita. Kita doakan semoga mereka selalu diberi rahmat dan kasih sayang oleh Allah Swt. Dan kita doakan semoga mereka juga tergugah hatinya untuk memperhatikan diri mereka yang sudah lama mereka lupakan.

fawazgates.com

No comments